DONGGALA – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Renny A. Lamadjido, yang mewakili Gubernur Sulawesi Tengah menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Via Zoom, bertempat didesa Labuan Panimba, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala pada kamis, (5/6).
Turut mengikuti secara daring bersama Presiden RI, jajaran Forkopimda Sulawesi Tengah, di antaranya Kapolda Sulawesi Tengah Irjen. Pol. Agus Nugroho, Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan dan Kabinda Sulawesi Tengah Brigjen TNI Bobby Prabowo serta Bupati Donggala Vera Elena Laruni.
Dalam kegiatan ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Donggala, pada pelaksanaan panen raya ini mencakup program Perluasan Areal Tanam (PAT) seluas 54,3 hektar, dengan varietas jagung hibrida sebagai komoditas utama.
Sementara berdasarkan data kesiapan panen raya jagung serentak kuartal II Polda Sulawesi Tengah, antara lain, Polda Sulawesi Tengah, luas lahan 30 Ha, estimasi panen 120 ton, Polresta Palu, luas lahan 0,5 Ha estimasi panen 2 ton, Polres Sigi, luas lahan 59 Haestimasi panen 118 ton, Polres Donggala, luas lahan 1,3 Ha, estimasi panen 3 ton, polres Parigi moutong, luas lahan 25,25 Ha, estimasi panen 123 ton, Polres Poso, luas lahan 35,7 Ha, estimase panen 90 ton, Polres Toli-Toli, luas lahan 1 Ha, estimasi panen 1 ton, Polres Buol, luas lahan 1,6 Ha, estimasi panen 8 ton, Polres Morowali Utara, luas lahan 2 Ha, estimasi panen 5 ton, Polres Morowali, luas lahan 1,5 Ha, estimasi panen 1,3 ton, Polres Tojo Una-Una, luas lahan 18 Ha, estimasi panen 80 ton, Polres Banggai, luas lahan 5 Ha, estimasi panen, 10 ton, dan Polres Banggai Kepulauan, luas lahan 8 Ha, estimasi panen 2 Ton, dengan total luasan 188,85 hektar dengan estimasi panen 563,3 ton pipilan kering jagung.
Selain itu Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama Pemerintah Republik Indonesia menegaskan komitmen kuat dalam mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Hal ini disampaikan dalam acara peresmian dan peluncuran ekspor perdana jagung yang berlangsung di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, kepada 12 wilayah Polda tiap Provinsi Melalui Zoom.
Kesempatan itu Dalam laporanya, Kapolri menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam pengelolaan ekosistem pertanian jagung telah menunjukkan dampak signifikan.
Melalui penggunaan bibit unggul dan pupuk yang tepat, produksi jagung yang semula hanya 4 ton per hektar kini meningkat menjadi 9 hingga 14 ton per hektar,” ujar Kapolri.
Selain itu, keberadaan Polri juga memberikan jaminan perlindungan terhadap petani dari praktik tengkulak yang merugikan.
Polri juga mendistribusikan berbagai peralatan modern untuk mendukung petani, termasuk 500 unit alat uji kesuburan tanah, 100 unit alat pengering, serta alat pembeda dan penguji kadar air jagung ke berbagai kelompok tani di lima provinsi:
Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, dan Bengkulu. Ke depan, Polri akan membangun 18 gudang penyimpanan jagung di 12 provinsi dengan total kapasitas mencapai 18.000 ton.
Pada kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto yang sekaligus meresmikan menyatakan rasa bangganya terhadap peran aktif Polri dalam mendukung sektor pertanian.
“Kita tidak bisa menjadi bangsa yang benar-benar merdeka kalau tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ini adalah perjuangan yang saya anggap sangat strategis,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, TNI-Polri, dan masyarakat, agar lebih optimistis bahwa pada tahun 2026, Indonesia tidak lagi perlu mengimpor jagung.
Bahkan, Indonesia berpotensi menjadi negara pengekspor dan lumbung pangan dunia.
Beliau pun, mengumumkan ekspor perdana 1.200 ton jagung ke Malaysia dengan harga Rp5.900/kg.
Selain itu, dua provinsi lain, yakni Gorontalo dan NTB, juga akan menyusul dengan ekspor masing-masing sebesar 27.000 ton dan 20.000 ton.
Diakhir sambutanya Presiden menekankan bahwa perjuangan pangan adalah perjuangan untuk keselamatan bangsa.
“Tujuan kita adalah keselamatan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Jika itu tercapai, Indonesia akan berdiri kuat dan terhormat di mata dunia.” tutupnya.
[Biro AdPim*]