PALU – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya pendangkalan secara terus-menerus pada Tambatan Perahu Palu III Kelurahan Talise, pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) Wilayah III melakukan gercep (Gerak Cepat) pengerukan tambatan perahu Palu III tepatnya diseputar lokasi penggaraman Talise kota Palu.
Sejak Senin, 21/4/2025, 1 unit eksavator milik BWSS terus melakukan pengerukan pasir bercampur lumpur di Tambatan Perahu Palu III Talise.
BWSS wilayah III terus melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan tambatan perahu di empat titik lokasi, yaitu dua titik di Kelurahan Talise, satu titik di Kelurahan Lere, dan satu titik di Kelurahan Silae.
Arham, Ketua Nelayan Talise beserta anggotanya, sangat mengapresiasi pihak BWSS yang telah melakukan pengerukan sedimen pasir dan lumpur di Tambatan Perahu Palu III Kelurahan Talise yang terus mengalami pendangkalan.
“Jika air laut sedang surut, kami para nelayan susah untuk mengemudikan dan mengatur arah perahu. Ada beberapa nelayan yang perahunya mengalami kerusakan akibat mesinnya menabrak karang,” ujar Arham.
Sementara itu, Rafik, pengawas pekerjaan pengerukan Tambatan Perahu Palu III Kelurahan Talise mengatakan, pengerukan Tambatan Perahu ini adalah bentuk pemeliharaan rutin dari pihak BWSS selaku pemilik aset.
“Berhubung tambatan perahu ini adalah aset BWSS, maka kami terus melakukan evaluasi setiap tambatan untuk dilakukan pengerukan. Tentunya berdasarkan urgensi dari masing-masing tambatan perahu,” kata rafik.
Pengerukan tambatan perahu ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi para nelayan pesisir pantai Teluk Palu serta dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi bagi nelayan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi.
Arham selaku ketua nelayan talise bersama anggotanya tak lupa pula menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kota Palu khususnya Wali Kota Palu dan Pemerintah Provinsi khususnya Gubernur Sulteng atas kontribusinya khususnya dalam meningkatkan ekonomi anggota nelayan.
“Semoga kedepannya baik pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat maupun BUMN dapat memberikan andil yang jauh lebih besar terhadap kemajuan dan perkembangan nelayan teluk palu,” kata Arham mengakhiri. [Joem]